Uniknya Hujan Katak Di Jepang

misteriunikdidunia - Jika di Indonesia kita pernah mengalami hujan es yang sudah umum di negara yang memiliki 4 musim, kali ini hujan katak terjadi di Meksiko dan Jepang. Pada tahun 1997 kejadian unik ini pernah menyambangi Meksiko, dan terjadi lagi pada tahun 2009 di Jepang. Menurut ilmuwan Jepang, hal ini terjadi dikarenakan tornado yang menyebabkan tertariknya hewan ke atas sehingga ketika kembali ke tanah, katak-katak tersebut seolah datang seperti hujan.Manusia mengenal hujan sebagai sebuah proses alamiah yang terjadi di bumi. Sebuah proses perubahan gas menjadi cair. Itulah sebabnya mengapa hujan yang kita alami berbentuk tetesan air.Jika hawa atau suhu yang dibentuk berada pada posisi sangat rendah, maka hujan yang turun akan berbentuk es atau yang biasa dikenal dengan istilah hujan salju.Turunnya tetesan air atau salju dari atas langit adalah hal yang biasa, tapi apa jadinya jika hewan seperti kodoklah yang turun dari atas langit dalam jumlah yang cukup banyak dan dalam waktu yang bersamaan? Fenomena Hujan Kodok di Jepang pada bulan juni 2009 lalu cukup mendapat perhatian yang cukup tinggi dari masyarakat dunia.

Uniknya Hujan Katak Di Jepang







Masyarakat Jepang dikagetkan dengan berjatuhannya ikan berbentuk mirip kodok di beberapa kota di Jepang. Kota-kota yang dihujani pasukan kodok dari atas langit diantaranya adalah Taiwa, Nakanoto, Asahi, dan Kuki.Kodok yang berjatuhan di sebagian kota Jepang itu lebih menyerupai anak kodok atau kecebong. Bentuknya kecil, tidak sebesar kodok-kodok normal. Hewan itu memiliki buntut dan memipih di bagian depan, persis seperti kecebong. Panjang kodok tersebut diperkirakan 5 cm.Banyak dari warga Jepang menghubung-hubungkan kejadian hujan katak di Jepang pada kejadian-kejadian mistis atau menghubungkannya pada cerita-cerita legenda yang ada di Jepang. Ada pula yang mengaitkan hujan katak di Jepang dengan ajaran-ajaran kuno mereka dan ramalan-ramalan masa lalu.Padahal jika dilihat dari kacamata keilmuan, fenomena Hujan Kodok ini bisa dijelaskan secara ilmiah.Meskipun hingga kini, para ahli belum bisa menjelaskan secara gamblang apa penyebab Hujan Kodok tersebut.

Hujan Kodok yang terjadi di Jepang terjadi selama beberapa hari. Tepatnya pada tanggal 9, 15, 16 dan 17 Juni 2009. Beberapa saksi mata merasa kaget mengetahui ada sekumpulan kodok yang berjatuhan dari langit. Menurut saksi mata, ketika Hujan Kodok terjadi pada 15 Juni, keadaan cuaca Jepang sedang bagus. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan.

Perubahan cuaca yang sangat ekstrem dirasa sebagai salah satu penyebab terjadinya Hujan Kodok di Jepang.

Fenomena Hujan Kodok ternyata pernah terjadi sebelumnya. Dua negara yaitu Inggris dan Serbia juga pernah mengalami fenomena cuaca yang aneh ini. Jika Serbia mengalaminya pada 2005, Inggris sudah merasakannya lebih dulu. Fenomena Hujan Kodok di London terjadi pada 1998.Namun karena pada saat itu teknologi informasi belum secanggih sekarang, maka pemberitaan mengenai hujan katak di negara-negara itu tidak terekspos secara luas.Fenomena hujan binatang ini sebenarnya termasuk dalam kategori fenomena yang sudah umum terjadi. Binatang yang sering muncul dalam fenomena ini adalah ikan dan kodok. Ketika terjatuh, binatang-binatang itu tak jarang masih dalam keadaan hidup.Menurut beberapa saksi yang pernah melihat fenomena ini secara langsung mengatakan bahwa, gerakan dari para binatang itu sangat agresif. Menunjukkan bahwa mereka tengah ketakutan.

Pada beberapa kejadian, ikan atau kodok tersebut terjatuh dari atas langit dalam keadaan beku atau terbalut dalam bongkahan es.

Keadaan seperti itu menunjukkan betapa rendahnya suhu yang membawa binatang itu lalu menjatuhkannya ketika suhu sudah sedikit menurun. Binatang itu seolah terbawa oleh awan yang terbentuk karena proses perubahan air laut.Ketika hujan binatang akan turun, keadaan cuaca tidak berbeda jauh dengan ketika hujan air akan turun. Langit gelap dan mendung, kemudian hujan yang turun dibarengi dengan petir dan angin yang kencang.Hujan katak di Jepang terjadi karena adanya tornado yang melintas di sungai dan laut yang ada di Jepang. Tarikan air dari tornado itulah yang menyebabkan tertariknya hewan katak ke atas dan disemburkan kembali ke bumi sebagai hujan sehingga atas dasar itu fenomena hujan katak di Jepang bukanlah menjadi hal yang aneh.

Pada ilmu fisika, angin tornado dapat terjadi ketika udara lembab yang panas bergerak ke atas medan udara dingin.

Fenomena angin tornado yang terjadi di Jepang ini menyebabkan naiknya kecepatan angin dan menciptakan efek putaran horisontal dan menyedot apa pun yang ada di bagian bawah tornado. Udara terus naik dan membuat tarikan ke atas oleh badai guntur. Udara yang naik menyebabkan sebagian energi potensial untuk memberi tenaga pada tornado.

Kebanyakan tornado hanya melintas di daratan, tetapi tidak sedikit juga tornado yang bergerak di atas air seperti sungai, danau atau lautan dan menciptakan semburan-semburan air beserta benda-benda yang ikut tertarik di bagian bawah tornado.Kejadian hujan katak di Jepang kemungkinan terbesar adalah terbentuknya sebuah tornado kecil karena hewan-hewan yag terseret naik adalah hewan-hewan yang bukan hidup pada kedalaman air sungai yang dalam. Apabila angin tornado yang terjadi itu adalah angin tornado yang sangat besar, maka akan ada kemungkinkan yang ikut tersedot adalah material-material lain yang ada di laut dan di sungai, baik material yang ada di bagian permukaan maupun di bagian dalam laut atau sungai tersebut.

Fenomena hujan katak di Jepang itu masih dipertahankan secara logika dengan teori fisika tentang tarikan yang terjadi akibat angin topan, angin puyuh atau angin puting beliung. Namun masih banyak pula orang-orang yang menghubungkan hujan katak di Jepang dan hujan hewan lainnya tersebut dengan hal-hal yang berbau magis.Bahkan ada pula orang-orang yang langsung menghubungkan hujan katak di Jepang tersebut dengan pesawat luar angkasa atau pesawat alien yang sedang mengambil sesuatu di bumi untuk dipelajari kemudian membuang kembali benda-benda dan hewan tersebut ke bumi.Untuk dapat mengetahui secara jelas dan pasti fenomena-fenomena yang terjadi sebagai hujan katak di Jepang dan hujanhewan lainnya ini, para ilmuwan harus terus melakukan penelitian dan kelak dapat memberikan hasil penelitiannya itu sebagai tambahan ilmu pengetahuan untuk seluruh penduduk yang ada di seluruh dunia.Hal ini jelas sangat mungkin mengingat teknologi penelitian di berbagai negara di dunia akan terus berkembang dan menciptakan teori serta penemuan-penemuan baru.